Muhamad Rifki Septian.,A.Md.,CHt
Ditangani oleh perawat berpengalaman dalam bidang Psikoterapist dan Hypnoteraphy.
Booth (dalam Negara, 2011) menjelaskan terapis dalam hal ini membimbing klien memiliki perubahan positif untuk mengurangi kecemasan ketika klien mengalami relaksasi mendalam dimana keadaan tersebut memiliki tingkat tinggi untuk masukannya sugesti, keadaan tersebut disebut trance
PelajariUntuk membantu seseorang mengontrol keadaan kesadaran dengan lebih baik. Pada kasus depresi, terapi ini difokuskan untuk membantu pengidapnya agar lebih rileks. Saat rileks, orang tersebut dapat mendiskusikan perasaan dan emosinya tanpa ada rasa stress dan cemas.
Hypnoteraphy bisa membantu berbagai penyakit kejiwaan diantaranya:
Terapi Hypnoteraphy ini sangat efektif digunakan dalam penyakit kejiwaan. Bahkan salah satu contoh dengan pasien Trauma Bisa sembuh dengan Terapi Hypnotheraphy ini dengan 2 jam dan penyakit lain juga seperti cemas berlebihan, trauma depresi itu bisa dengan 21 hari dengan 3 pertemuan dalam 1-3 jam di terapis. (Gunawan, W Adi 2012).
Kp. Bantarpayung, RT.002/RW.003, Singajaya, Kec. Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46185
Jl. Ranca Senggang, RT.05/RW.08, Cibunigeulis, Kec. Bungursari, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat 46151
“Pikiran yang tenang membawa kekuatan batin dan rasa percaya diri sehingga itu sangat penting untuk kesehatan yang baik”. (Dalai Lama XIV)
Kesehatan mentalmu adalah prioritas
Kebahagiaanmu adalah penting
Perawatan dirimu adalah suatu kebutuhan
Akbar Saepul Rizal
Sebagai mahasiswa, saya sering mengalami kesulitan untuk fokus dan konsentrasi saat belajar. Hal ini membuat nilai akademis saya menurun dan saya merasa frustrasi. Hipnoterapis membantu saya untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mengganggu konsentrasi saya dan mengajarkan teknik relaksasi untuk menenangkan pikiran.
Yosep Adriana Fauzi
Saya merasakan perubahan yang luar biasa. Kecemasan yang dulu selalu menghantui saya kini sudah jauh berkurang. Saya merasa lebih tenang, percaya diri, dan berani untuk mengambil risiko.
Fahri Aminuddin Abdillah